Definisi Kurikulum
Nama :
Fauzi Dimas Sofyan
NIM :18105241002
Prodi :Teknologi Pendidikan
Pertemuan/tanggal : II / 18 September 2018
NIM :18105241002
Prodi :Teknologi Pendidikan
Pertemuan/tanggal : II / 18 September 2018
Konsep
Dasar Kurikulum
Kurikulum berasal dari kata curere yang berarti
bertanding/ tempat berpacu. Kurikulum diartikan sebagai tempat peserta didik
bertanding untuk menguasai materi pembelajaran guna mencapai “garis finis” atau
gelar
Definisi menurut Beanie, etc (1991) mengklasifikasikan
kurikulum ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi:
- Kurikulum sebagai produk
kurikulum sebagai produk merupakan hasil pengembangan aspek – aspek utama kurikulum oleh ahli yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran . Contoh kurikulum sebagai produk yaitu Silabus dan RPP . Aspek – aspek utama kurikulum meliputi : capaian pembelajaran , materi , pembelajaran , dan sistem penilaian - · Kurikulum sebagai program
kurikulum sebagai program merupakan program- program sekolah yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang guna menyukseskan tujuan Pendidikan . Tujuan ini meliputi gagasan / ide guru , orang tua dan tokoh masyarakat yang ingin direalisasikan kepadapeserta didik - Kurikulum sebagai tujuan yang tercapai
mendeskripsikan kurikulum sebagai pengetahuan ,keterampilan , sikap , dan berbagai bentuk pemahaman terhadap mata pelajaran - Kurikulum sebagai pengalaman belajar kurikulum sebagai pengalaman belajar merupakan aktivitas / objek / apapun yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
Definisi kurikulum juga dikemukakan oleh beberapa ahli
.berikut ini merupakan definisi kurikulum menurut beberapa ahli
- John DeweyJohn Dewey (1902) sudah sejak lama telah menggunakan istilah kurikulum dan hubungannya dengan anak didik. Dewey menegaskan bahwa kurikulum dan anak didik merupakan dua hal yang berbeda tetapi kedua-duanya adalah proses tunggal dalam bidang pendidikan. Kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang terorganisir dengan baik yang biasanya disebut kurikulum.
- Hilda Taba“A curriculum usually contains a statement of aims and of specific objectives; it indicates some selection and organization of content; it either implies or manifests certain patterns of learning and teaching, whether because the objectives demand them or because the content organization requires them. Finally, it includes a program of evaluation of the outcomes”. Pengertian kurikulum menurut Hilda Taba menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi dalam pola pembelajaran dan adanya evaluasi.
- Orlosky dan SmithKurikulum adalah bagian dari program sekolah. Kurikulum berisi apa yang diharapkan pada siswa dalam pembelajaran.
- PP no. 19 tahun 2005Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Dalam disiplin ilmu lain , kurikulum juga mempunyai
definisi tergantung dari perspektif disiplin ilmunya . berikut bebrapa definisi
kurikulum menurut disiplin ilmu lain :
- Filosofis
kurikulum sebagai instrumen untuk mencapai tujuan (what man can become) - Sosiologi
sosialisasi dan pembudayaan peserta didik - Psikologi
pengembangan segenap potensi peserta didik
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang
tidak terpisahkan, meski berada pada posisi yang berbeda.Artinya, pembelajaran
tanpa kurikulum sebagai rencana tidak akan efektif, atau bahkan bisa keluar
dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum tanpa pembelajaran, maka kurikulum
tersebut tidak akan berguna.
Peter F. Oliva (1992) menggambarkan kemungkinan
hubungan antara kurikulum dengan pengajaran dalam beberapa model sebagai
berikut :
- Model dualistis (the dualistic model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanya tidak bertemu. Kurikulum yang seharusnya menjadi input dalam menata sistem pengajaran tidak tampak. Demikian juga pengajaran yang semestinya memberikan balikan dalam proses penyempurnaan kurikulum tidak terjadi, karena kurikulum dan pengajaran berjalan sendiri. - Model berkaitan (the interlocking model)
Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum ada bagian yang berkaitan, sehingga keduanya memiliki hubungan. - Model konsentris (the concentric model)Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain.
- Model siklus (the ciclical model)
Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi keputusan kurikulum selanjutnya. Dalam model ini hubungan keduanya sangat erat meski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga terpisah.
Komentar
Posting Komentar